Dell Coupon Codes
archives
recently
affiliates Achie Adek Agrit Ajenk Akbar Akhmad Kadalism Alan Budianto Ali Syari'ati Amaterasu Andrei-Travellous Anggi Defrianggi Anugrah Aphied Aprie Ardianzzz Asri Astrid Ayu Ayu Ambarsari BajayUHUY!! Bayu Chriesna Bani "BBoy Kodoy" Benazio R.P Bima Blue Dragon Boim Lebon Bubble Gum Budiernanto Candy Cha Chy CumiCungkring Cyber Cafe Danie Deazy Dede Delly Ramadon DhimasKeren Diana Bochiel Don Danang Dundhee Dy Elia Bintang Enno Eucalyptus Fardil Fathynd Feriyanto Fragaria Gratcia Hakimtea Hitam-Putih Ica Ijal Inda Ing Inne Destiana Ipied Justice Seeker KaJe Karin Ketrin Kikii Lala Maudi Mellovegood Mica Mike Muhammad Anis Al-Hilmi Nana Nandinie Natan Nez nrL Nicky Nickz Nurind Paams Panah Hujan Patung Pancoran Phiee Pineapple Poo Pressy L Putlie PutPut99 Raditya Dika Rhein Ricky Permadi Rizky Sarah Septian Valdo Rosalino Siska Smaragdina Supir Bemo Tammi The Armstrong ThinkPokari Tyo-Gaptek ucii AUTISH Uud Wempi Yoga Permana Kusumah Zaza Zeta |
profile
Teuku Zulfikar Amin Seorang mahasiswa lucu dan wishlist Rajin Menulis tagboard
credits
Layout: lyricaltragedyPattern: tillyness |
Sabtu, 22 Desember 2007
Gak Rusuh, ya Gak Rame ! ! Indonesia sejak zaman dahulu kala, terkenal karena memiliki segudang orang yang sakti mandraguna. Sejak zamannya Kerajaan Hindu-Budha sampe zamannya kerajaan Islam, hampir semua orang Indonesia tuh orang-orang berilmu tinggi. Jadi kerjaannya mereka tuh Cuma berantem, saling mempertontonkan ilmu, bersaing untuk saling merebut kerajaan, berjuang melawan penjajah, memperluas wilayah kerajaannya. Pokoknya semua hal yang nyaris berbau fisik mereka lakuin. Nah hal di atas bisa kita jadikan alasan kenapa dunia olahraga Indonesia saat ini melempem, terutama sepakbola. Mungkin itu dikarenakan, sifat asli bangsa Indonesia yang senengnya main fisik doank, alias berantem. Cuma sayangnya klo masyarakat zaman dulu punya kemampuan supernatural, masyarakat zaman sekarang gak punya apa-apa, Cuma modal nekat doank. Jadi masyarakat Indonesia lebih senang berantem daripada berprestasi. Mengambil salah satu iklan rokok, “Gak ada Berantem, Gak Rame”. Pertandingan olahraga baru lengkap jika sudah dibumbui sedikit tindakan anarkis dari para pemainnya. Bahkan kalo kedua tim bermain dengan kepala dingin, para penontonnyalah yang berkepala panas. Ada semboyan tak tertulis yang berlaku di kalangan para penikmat olahraga, “ Merusuhkan olahraga, Mengolahragakan rusuh.” Klo anda orang asli Indonesia, pasti hati anda berdesir ketika anda melihat pertandingan sepakbola yang rusuh, anda pasti merasa harus berada di sana, harus terlibat, atau anda pasti menyemangati para gladiator itu agar memukul lebih keras lagi, menendang lebih brutal lagi, menanduk lebih ganas lagi. Dan jika anda berada di sebuah stadion, menonton pertandingan sepakbola yang berjalan biasa saja, hati anda pasti tergerak untuk membuatnya sedikit “menarik”. Anda pasti akan sedikit melakukan tindakan bangsa barbar, Anda akan mulai membakar petasan, menggoyang-goyangkan pagar, melempari wasit dengan batu, berkelahi sesama penonton, lalu menyerbu ke lapangan, mengejar wasit yang lari terbirit-birit, kemudian mendaratkan pukulan mesra ke kepalanya. Dan itu semua pasti anda lakukan dalam keadaan tersenyum. Itulah bangsa Indonesia, kita ini bangsa yang terkenal ramah dan sopan santun. Namun jauh di dalam lubuk hati kita yang paling dalam, kita adalah bangsa pecinta kerusuhan, mungkin rusuh adalah nama tengah kita. Bagi kita kerusuhan adalah permainan tak tergantikan, permainan mengasyikkan yang membuat para pelakunya ketagihan. Namun bagaimanapun keadaan Indonesia ; I’m Lovin' It |