
Dell Coupon Codes
archives
recently
affiliates Achie Adek Agrit Ajenk Akbar Akhmad Kadalism Alan Budianto Ali Syari'ati Amaterasu Andrei-Travellous Anggi Defrianggi Anugrah Aphied Aprie Ardianzzz Asri Astrid Ayu Ayu Ambarsari BajayUHUY!! Bayu Chriesna Bani "BBoy Kodoy" Benazio R.P Bima Blue Dragon Boim Lebon Bubble Gum Budiernanto Candy Cha Chy CumiCungkring Cyber Cafe Danie Deazy Dede Delly Ramadon DhimasKeren Diana Bochiel Don Danang Dundhee Dy Elia Bintang Enno Eucalyptus Fardil Fathynd Feriyanto Fragaria Gratcia Hakimtea Hitam-Putih Ica Ijal Inda Ing Inne Destiana Ipied Justice Seeker KaJe Karin Ketrin Kikii Lala Maudi Mellovegood Mica Mike Muhammad Anis Al-Hilmi Nana Nandinie Natan Nez nrL Nicky Nickz Nurind Paams Panah Hujan Patung Pancoran Phiee Pineapple Poo Pressy L Putlie PutPut99 Raditya Dika Rhein Ricky Permadi Rizky Sarah Septian Valdo Rosalino Siska Smaragdina Supir Bemo Tammi The Armstrong ThinkPokari Tyo-Gaptek ucii AUTISH Uud Wempi Yoga Permana Kusumah Zaza Zeta |
profile
![]() Teuku Zulfikar Amin Seorang mahasiswa lucu dan wishlist ![]() Rajin Menulis tagboard
![]() credits
Layout: lyricaltragedy![]() Pattern: tillyness |
Senin, 24 Mei 2010
Cepet sembuh Mbah ![]() "Zul, mbah sakit." Berita itu terbaca di inbox hape saya beberapa hari yang lalu, asalnya dari Oom saya di Cirebon sana. Awalnya saya biasa saja. Mbah, panggilan akrab saya buat sang nenek, memang sudah sakit-sakitan beberapa tahun ini. Batuk sepanjang hari sudahlah jadi hal yang biasa. "Sakit apa Oom?" "Ga tau. Tapi sekarang dirawat di ICU." Bergetar langsung hati saya. Dan beberapa saat kemudian hape saya bergetar kembali. Kali ini dari mamah. "Zul, mbah sakit. Tidak sadar-sadar. Zul pulang ya ke Cirebon, nengokin Mbah?" Kali ini saya langsung panik. Saya langsung balas sms ini ke oom dan ke mamah saya. "Mbah, Ga sadar-sadar? Ga sadar-sadar gimana emang?" Dan Om saya langsung membalas. Singkat sekali. "Kata dokter, setengah koma." Sedih hati saya langsung. Saya langsung bertanya ke mamah, bertanya, apakah mamah ikut pulang juga. Mamah sudah beberapa bulan belakangan ini pindah ke medan, untuk alasan yang sampe sekarang masih belum saya pahami. Dan dijawab oleh sebuah deringan di hape saya. Telepon dari mamah. Singkat cerita, mamah ga bisa pulang ke Cirebon. Terlalu berat segala-galanya. Dan mamah amat berharap saya yang pulang. Dan keinginan untuk pulang itu mendesak begitu hebat di akhir percakapan. ".... percakapan terakhir mamah sama mbah tuh pas sebelum mbah masuk ICU, lewat telepon, mbah bilang solatnya udah ga teratur, ngajinya juga udah ga teratur. Terus mamah bilang ke mbah, udah mbah tenang aja. Udah diwakilin sama mamah. Ni juga lagi ngaji mbah. Terus mbahnya kedengeran ketawa di seberang telepon terus bilang alhamdulillah, sambil masih ketawa." Mamah bercerita di telepon saat itu. Dan air mata ini ga bisa terbendung lagi. Pedih rasanya mata saya. Langsung saya teringat masa kecil saya dulu yang selalu ngerepotin beliau. Teringat saat-saat dimana saya ngebandel dan ga nurutin nasehat beliau. Teringat akan wajah beliau yang begitu bahagia begitu melihat saya pulang semenjak saya merantau ke bandung. Dan sekarang saya lagi berduaan sama Mbah. Hanya bisa mengajaknya bicara tanpa ada balasan kata-kata. Cepet sembuh Mbah. Supaya kita bisa ngobrol-ngobrol lagi kaya dulu. Rabu, 12 Mei 2010
Bingung Siah Banyak orang yang bilang kalo gue jorok.
Ah tapi menurut gue itu wajar aja. Banyak orang di sekitar gue yang ngerokok Kalo asepnya kena gue, gue hajar aja. Mari kita buka postingan ini dengan membaca pantun di atas. Nah mulai bingung kan lo mau cerita tentang apaan ini postingan dari si ganteng-nan-baik-hati-yang-rajin-menabung-tak-lupa-beribadah-dan-membantu-orang-tua. Jadi gini ceritanya. Sekarang kan lagi musimnya Ujian Akhir Semester yang menentukan bakal setinggi apa IP kita nanti. Saatnya kita belajar mati-matian mengejar materi yang tertinggal. oops salah, yang kita tinggalkan. Hehe. Dan for you information, gue entar siang ada UAS brader. UAS Sinyal dan Sistem. Dan seperti kata-kata yang udah gue tulis di atas, gue harus mengejar semua materi yang sengaja gue tinggal. *biasalah kalo ga nge-voor gue takut nilai gue terlalu tinggi, haha*. Dan sekarang udah J-2, dan gue masih belum ngerti apa-apa. Tapi Gue ga panik sama sekali. Gimana DONG?? Nah bingung kan kenapa postingannya malah ngebahas ini? Maklumlah sedang mabok UAS kawan. Sabtu, 08 Mei 2010
Pagelaran Seni Budaya ITB berusaha menulis di tengah-tengah jadwal ujian yang sedang menggila.
Hari ini, sabtu 8 Mei 2010 adalah salah satu hari yang telah ditunggu oleh banyak orang di luar sana, termasuk saya. Hari yang dipersiapkan oleh banyak orang sampai begadang tiap malamnya. Hari yang diperjuangkan keberhasilan acaranya oleh segelintir mahasiswa yang dibayar pun mungkin tidak. Ya, hari-H PSB! Pagelaran Seni Budaya ITB . Di kampus saya ini, entah kenapa tumbuh dengan amat sangat subur sekali unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang budaya. Unit tersebut merepresentasikan kebudayaan-kebudayaan dari nyaris setiap daerah di Indonesia. Sebuah anomali yang hebat mengingat unit seni budaya tersebut tumbuh di lingkungan teknik. Berkembang menjadi besar oleh tangan-tangan kasar para calon insinyur yang setiap hari dikasih suguhan nikmat berupa persoalan permatakuliahan yang bikin rambut jadi keriting. Tapi itulah kenyataannya kawan, ITB itu miniatur Indonesia, itu salah satu buktinya. Dan PSB lah salah satu sarana untuk mengkolaborasikan semuanya. Luar biasa deh pokonya. Dan hari ini saya sudah berniat menikmati PSB! Yippi! Namun apa daya kebahagiaan yang sudah terbangun dengan indah tersebut gugur sebelum berkembang, Elektronika lah yang saya nikmati. Ya Elektronika kawan! Saya dan 200 orang lainnya terpaksa menghabiskan sabtu pagi kami yang seharusnya cerah dan bertaburkan keindahan di sebuah ruangan segi enam dengan deretan kursi di dalamnya, dan secarik kertas di atas tiap mejanya. Soal Ujian T.T Dan pada pukul 9 pagi ujian itu pun dimulai. Jam 9.01 terkejut melihat soalnya. Jam 9.10 masih bengong. Jam 9.30 mulai tersadarkan dari lamunan bahwa hari itu dikasih lembar jawaban, jadi soalnya harus dikerjain bukan dipelototin doang Jam 9.45 menyadari hanya bisa mengerjakan 1 soal dari 4 yang seharusnya. waktu sisanya, bengong lagi Dan akhirnya saya keluar ruangan dengan gontai. Bersama teman-teman lainnya yang nampaknya juga gontai semua. Akhirnya kami bergabung dan menamai diri sebagai pasukan gontai. Pasukan gontai tersebut pun setuju, bahwa motto hidup kita adalah, mari kita lupakan ujian tadi dan mari kita sambut sisa hari ini dengan semangat PSB di hari ! YEAH! Maka berkelilinglah kita di PSB, muter-muter di stand unit kegiatan mahasiswa, nongkrong di depan panggung, nonton orang ngebuat keris, dan akhirnya sang perut yang berteriak tanpa henti membawa kami semua ke stand makanan. Hehe. Dan sang gerombolan gontai tersebut pun berhenti di depan sebuah stand makanan. "Ayo makan!" kata saya bersemangat "Ayoooo!!" teriak yang lainnya tak kalah semangat Dan saya pun menciduk nasi dengan riang gembira, memilih-milih makanan dan akhirnya menjatuhkan pilihan kepada bihun yang mengoda, dan sepotong, ooopps maaf, 2 potong udang nan imut. Memberi imbuhan kecap dan sambel yang nampaknya diulek dengan luar biasa. Lalu tanpa panjang lebar lagi segera beranjak ke seorang ibu-ibu paruh baya yang nampaknya dikasih peranan sebagai kasir di stand ini. "Berapa bu?" celetuk saya sambil menyodorkan piring berisi makanan yang tadi "Sepuluh ribu......", gw langsung ngerogoh kantong nyari uang 10ribuan dan ternyata cuma ada pecahan 20 ribu, namun tak disangka dan tak dinyana hitungan tadi belum berakhir kawan, belum!!!! " . . . .ditambah 3 ribu, udangnya 5 ribu, semuanya 18 ribu, den." kata ibu-ibu paruh baya dengan nada datar dan gw cuma bisa bengong. Pas gw balik badan, gw ngeliat semua orang yang sedari tadi tergabung di pasukan gontai masih ada di luar stand. Terus dengan polos bertanya, "Berapaan jul?" "18 ribu. . ." "Ah, mahal ga jadi makan ah." Rabu, 05 Mei 2010
Orbit Elektron! Mungkin blog ini akan segera bernapas kembali.. Haha.
Buat yang udah pada kangen siap-siap aja yaa... Hoho. Jadi inget dulu pas lagi jaya-jayanya, pas internet masih susah didapat, pas masih SMA, tiap 2 hari sekali pergi ke warnet paling dekat rumah, jalan kaki, cuma buat ngecek ada yang baca postingan ga, ada yang ngomenin ga, ngepromosiin ke blog-blog yang lain. Sampai akhirnya menurut gue cukup sukses, rata-rata postingan bisa 30-an komen. haha. Dan gue buat tulisan saban seminggu sekali. Mantep kali rasanya. Cukup flashback nya yang menyentuh hati dan membuat air mata ini tak bisa mengalir. Pengen cerita sedikit. Sekarang gue lagi ikutan ORBIT Elektron, jadi cakru sebuah divisi yang kerjaan ya ga jauh-jauh dari nulis. tapi bedanya sekarang yang ditulis tentang elektro dan sekitarnya. Padahal nyolder aja masih gemeteran. Ngeliat colokan listrik langsung merinding. Kesetrum listrik 1mili ampere keringat dingin. Doakan saja kawan. Karena apalah artinya gue ini tanpa dukungan kalian. |